Powered By Blogger

Rabu, 10 Februari 2010

Fenomena Facebook

Facebook memang fenomenal, selain berhasil mengangkat kasus Prita Mulyasari dan pengumpulan koin untuk Bilqis, melalui facebook juga beberapa kasus kriminal seperti kegiatan prostitusi online sampai penculikan anak sudah terjadi. Baru-baru ini Nova menjadi korban facebook. Nova adalah gadis belia berusia 14 tahun asal Sidoarjo. Melalui facebook Nova berkenalan dengan seorang pemuda bernama Ari di Tangerang, yang juga merupakan pemuda ingusan. Dan perkenalan itu tidak sampai disitu saja, mereka yang belum pernah bertemu sebelumnya seakan sudah buta gara cinta maya, sehingga orang tua mereka dan saudara mereka seolah sudah dianggap sebagai penjahat yang menghalangi niat mereka untuk menjalin asmara. Akhirnya setelah Nova bersama keluarga mengunjungi pernikahan saudaranya di Jati Ungu, Tangerang. Ternyata Nova dan Ari sudah sudah menentukan lokasi untuk bertemu usai acara pernikahan saudaranya. Nova dan Ari kabur. Selama 6 hari orang tua dan keluarga Nova kebingungan mencari keberadaan anaknya. Dengan bantuan polisi, akhirnya Nova dan Ari ditemukan polisi disebuah rumah makan. Usut punya usut, ternyata Nova dan Ari sudah melakukan hubungan layaknya suami istri. Kalau sudah begini, saya langsung berpikir untuk mencari kambing hitam, siapa yang salah. Nova? Ari? Orang tua? Facebook? Atau Aku? Arhrhhh..., kenapa Nova begitu percaya sama Ari, sehingga Nova dengan mudah mau menyerahkan kehormatan tertinggi milik kaum hawa itu kepadanya? Kenapa Ari dengan tega melakukan demikian kepada Nova, tidakkah dia ingat saudara perempuannya, tidakkah ia ingat pada ibu yang telah membesarkannya? Kenapa orang tua Nova tidak bisa menjaga anak gadisnya? Kenapa orang tua Ari tidak bisa mengawasi tingkah laku Ari? Oh..facebook, engkau juga punya peranan dalam hal ini. Keberadaanmu sudah melenakan jutaan bahkan anak-anak sampai kakek-nenek selalu sibuk dengan jari dan jempol mereka yang terus bergerak untuk update status. Aku kenapa aku tidak setuju dengan status facebook haram? Teknologi memang tak perlu disalahkan, tetapi nyatanya banyak sudah yang salah dalam menggunakannya. Terkadang saya juga terlalu sok mengkritik mereka yang sudah memprediksikan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi akibat facebook. Mereka saya yakin bertindak bukan tanpa berpikir dan tanpa pertimbangan, tetapi aku sering salah menanggapi hasil pemikiran mereka. Facebook juga sudah memenjarakan banyak orang gara-gara menulis status yang dianggap sebagai perbuatan yang tidak menyenangkan. Kasus lain lagi seperti penjualan ABG lewat facebook, juga semakin membuat aku merasa bersalah. Tapi aku tetaplah aku, rasa salah itu terkadang hanya datang sepintas, dan sesaat kemudian aku lupa. Lewat beberapa detik untuk kemudian menghilang ditelan waktu untuk kemudian aku merasa akulah yang paling benar. Malang benar nasibmu Nova, gadis belia yang harus membayar dengan mahal gara-gara facebook. Maafkan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar