Powered By Blogger

Selasa, 01 September 2009

Iklan Sekolah Gratis

Jumat, 31 Juli 2009 | 8:32 WIB | Posts by: jps | Kategori: Warteg | SEKOLAH gratis memang menjadi harapan masyarakat Indonesia seiring tingginya biaya pendidikan kita. Sementara jumlah penduduk miskin di negeri ini semakin bertambah. Tapi benarkah semua kebutuhan seorang siswa yang akan bersekolah benar-benar digratiskan oleh pemerintah terutama untuk wajib belajar 9 tahun. Tentu jawabannya tidak mungkin. Kebutuhan akan seragam siswa seperti seragam putih, biru, pramuka, olahraga, baju batik. Kebutuhan buku seperti buku LKS, buku penunjang. Kebutuhan kegiatan seperti ekstrakulikuler, les, studi wisata. Kebutuhan kelengkapan siswa seperti asuransi, kartu identitas siswa, dan masih banyak lagi tidak mungkin dapat digratiskan. Dengan gencarnya iklan layanan masyarakat, berupa sekolah gratis di media cetak dan elektronik, dinilai menyesatkan. Hal itu kiranya tidak berlebihan. Yang namanya sekolah gratis ya harusnya semua kebutuhan siswa digratiskan. Tidak ada pungutan atau biaya sama sekali. Masyarakat tidak butuh iklan sekolah gratis, tapi butuh realisasi program sekolah gratis. Kalimat iklan sekolah gratis kurang tepat digunakan, karena pemerintah hanya menggratiskan SPP, pembelian buku teks pelajaran, biaya ulangan harian, serta biaya perawatan operasional sekolah melalui dana BOS. Faktanya, masih banyak celah yang dapat dimainkan pihak sekolah untuk memungut biaya tambahan pada siswa. Pemerintah hendaknya lakukan program sekolah gratis itu ke sekolah, dan nantinya masyarakat dapat menilainya. Dengan anggaran penidikan 20 persen dari total APBN atau kurang lebih Rp 200 triliun, seharusnya sekolah harus benar-benar sudah digratiskan secara merata dan menyeluruh. Iklan sekolah gratis jangan hanya untuk politisasi. Pemerintah seolah-olah memberikan kebijakan yang populis, padahal hal itu pencitraan semata. Kita jangan lupa, pemerintah baru menganggarkan biaya pendidikan sebesar 20 persen dari total APBN setelah digugat oleh para guru melalui PGRI. Puluhan miliar untuk penayangan iklan layanan masyarakat berupa sekolah gratis di mana-mana tidaklah berguna. Apalagi, pemerintah belum dapat menggratiskan sepenuhnya kebutuhan para siswa itu. Tujuan utama pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. SPP gratis hendaknya jangan sampai menurunkan kualitas pendidikan. Karena untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas juga dibutuhkan sekolah yang berkualitas juga. Oleh Roma Hadi Tri Susangka Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang roma...@yahoo.co.id Berita Terkait 1 Komentar untuk berita “Iklan Sekolah Gratis” nun said on Rabu, Agustus 5, 2009, 23:09 saya bukan tidak setuju terhadap pendapat saudara, hanya saja pemerintah tidak begitu saja dapat disalahkan. usah pemerintah sudah bagus dan baik dengan menggratiskan pendidikan, sayangnya sdm kita (termasuk guru dan segala civitas akademikanya) masih atau sudah bobrok moral sehingga keinginan mulia itu (sekolah gratis) akhirnya tidak kesampaian. jadi, masih juga salah pemerintah? jadi harus bagaimana pemerintah kita ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar